Gilig Guru

Beranda » 2009 » Oktober

Monthly Archives: Oktober 2009

SMA Tatsuno, Sekolah "Sangar" di Prefektur Nagano yang Kreatif

Siswa sekolah menengah di Jepang

Siswa sekolah menengah di Jepang

Setiap hari Selasa malam, dari jam 6.00 hingga jam 8.30 waktu Nagoya (16.00~18.30 WIB), saya mengikuti kelas khusus untuk syakai jin (orang yang sudah bekerja). Kelasnya sebenarnya berupa seminar kecil yang diikuti para guru SMA yang sedang mengikuti in-service training di Meidai, pun diikuti oleh mahasiswa program Master. Tema yang dibicarakan dalam course ini sangat menarik, karena membahas realita sekolah-sekolah di Jepang.

Pekan ini kami mengundang kepala sekolah SMA Tatsuno, yang berada di Nagano-ken (nama prefektur) untuk menjelaskan lebih lanjut tentang sekolah yang dipimpinnya, yang pekan sebelumnya sudah kami mencari data-data dan diskusikan di kelas yang sama. Nagano selama ini dikenal seantero Jepang sebagai prefektur yang sangat kreatif dalam pengembangan pendidikan terutama primary dan secondary education.

(lebih…)

Download & Streaming Film Animasi Gratis

Berikut ini adalah daftar film animasi yang bisa anda download/streaming (lihat langsung dari internet) secara gratis, mudah, tanpa pendaftaran, hanya butuh bandwith (kecepatan transfer) yang tinggi. Semua film animasi yang direkomendasikan di sini diperuntukkan segala usia.

*TIPS: Installah Download Accelerator untuk mempercepat proses download (rekomendasi: DAP)

added: Bolt, Ice Age, Mulan

(lebih…)

Perubahan Paradigma Baru: PAIKEM

Oleh: Syahtori

Dosen Pendidikan Guru SD (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Drs A.R Supriatna MPd mengatakan, kondisi pembelajaran saat ini menjadikan guru sebagai aktor utama, dan siswa sebagai penerima informasi. “Selain itu, tekanan pada kemampuan kognitif rendah atau menghafal fakta, dan siswa jarang beraktifitas sehingga terkesan pasif. Akibatnya, hasil belajar dianggap lebih penting daripada proses belajar,” kata Supriatna saat berbicara pada PELATIHAN PAIKEM dan PTK, pada Sabtu, 28 Februari 2009 di aula SD Islam Al Syukro, Ciputat, Tangerang Selatan.

(lebih…)

"Menjinakkan" Siswa dengan PAIKEMS

Oleh: Muhamad Hasim*

Judul Aslinya adalah “Menjinakkan” Siswa, dimuat di Lampung Post

Diknas

Diknas

DALAM sebuah diklat guru, seorang peserta mengeluh betapa sulit dan tidak mungkinnya menerapkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) di sekolahnya, mengingat kesiapan murid mereka yang masih jauh dari cukup. “Terus terang, di sekolah kami KBK belum memungkinkan untuk diterapkan karena kami baru sampai pada tahap menjinakkan murid,” kata rekan guru tersebut dengan gamblang. Tutor yang mendengar keluhan ini menanggapi, “Jangan-jangan gurunya juga perlu dijinakkan.”

(lebih…)

Mengenal Apa Itu PAIKEM

sumber: MI Tanggel

PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Beberapa poin penjelasannya adalah sebagai berikut:

Pembelajaran Aktif:

  • Proses aktif membangun makna/pemahaman baik dari informasi maupun pengalaman peserta didik.
  • Guru dituntut menciptakan suasana yang membangkitkan peserta didik terlibat aktif menemukan, mengolah, dan membentuk pengetahuan atau keterampilan baru

(lebih…)

Melarang Siswa Bermotor ke Sekolah

Siswa Jepang berangkat ke sekolah

Siswa Jepang berangkat ke sekolah

Belum pernah saya temui siswa sekolah di Jepang mengendarai motor sendiri ke sekolah. Kebanyakan dari mereka bersepeda, berjalan kaki, naik bis, atau diantarkan orang tuanya. Sebagian besar sekolah melarang siswanya untuk menggunakan motor ke sekolah. Ini bukan tanpa alasan, kekhawatiran akan keselamatan siswa membuat pemerintah Jepang melalui menteri pendidikan, budaya, olah raga, dan iptek (biasa disingkat MEXT) mengeluarkan petunjuk untuk meningkatkan faktor keselamatan siswa secara umum.

Selain pernah terjadi kasus kecelakaan motor yang melibatkan siswa sekolah di Jepang, Prof. Yasuki Oono dari HUTE (Hyogo University of teacher’s Education) berpendapat bahwa kepemilikan motor akan membuat siswa terpecah perhatiannya dan tidak lagi berusaha keras demi pelajarannya.

(lebih…)

Penghapusan Seragam Sekolah

BERITA penghapusan seragam sekolah menimbulkan pro-kontra di kalangan publik. Dikabarkan, Menteri Pendidikan Nasional ( Mendiknas ) Bambang Sudibyo berencana menghapus seragam sekolah (Suara Merdeka, 5 November 2004). Berkaitan dengan hal tersebut, tidak mengherankan bila terjadi pro dan kontra, terlebih di kalangan praktisi pendidikan. Pejabat pemerintahan yang lain pun ikut menyayangkan rencana penghapusan itu. Oleh karenanya, dipandang perlu Mendiknas mempertimbangkan terlebih dahulu rencana penghapusan seragam sekolah, sebelum menjadi suatu kebijakan.

(lebih…)

Orang yang didoakan oleh para malaikat

Oleh: Robert Xu Jiantou

Tidak semua orang berdoa, dan tidak semua doa dikabulkan. Namun kali ini justru malaikat-lah yang mendoakan manusia. Bagaimana kriteria orang-orang yang didoakan oleh makhluk yang paling setia kepada Allah Sang Khalik ini? Inilah orang-orang yang didoakan oleh para malaikat: (lebih…)

Apresiasi Itu Membesarkan Hati Dan Memotivasi

Kreativitas Desain

Kreativitas Desain

Kelas XI B2 duluan menyelesaikan tugasnya, dan meski mereka bilang tidak berhasil, ternyata tidak buruk amat. Kuminta mereka mengambil manekin dan memasang disain ikat celup mereka itu disitu. Mereka bersemangat dan setelah selesai kuminta agar manekin itu dipajang. Sementara itu beberapa karya terpilih dari klas X berupa gambar pensil ditata di mading. Beberapa siswa minta agar karyanya dipajang. Hanya saja untuk kali ini saya ingin menampilkan yang memenuhi kualitas tertentu agar memberi motivasi bagi yang belum menyelesaikan tugas.
Pameran dadakan semacam ini nampaknya menarik bagi anak-anak. Beberapa dari mereka terlihat penasaran dan ingin tahu bagaimana mencipta seperti karya temannya. (lebih…)

Membuka Cakrawala Baru yang Mengasah Kreatifitas Pelajar

Seascene, by Maulidia XB1 , pencil brush,cut out

Seascene, by Maulidia XB1 , pencil brush,cut out

Kreatifitas itu macet ketika orang tidak berani mendobrak kemapanan. Ketakutan yang tidak beralasan, keengganan bereksperimen, kenyamanan dalam rutinitas merupakan penghalang bagi munculnya kreatifitas. Begitulah ketika anak-anak yang cuma dibiasakan memegang dan menggunakan pensil yang begitu-begitu saja, tiba-tiba diberi kesempatan menggunakan pensilnya dengan cara yang baru, ia tertantang. Ia menemukan kemungkinan baru yang sulit dilakukan dengan kebiasaan yang lama. Kesempatan ini dapat memercikkan kembang api di atas kepala mereka. Sang Guru pada akhirnya tetap diperlukan untuk memberikan kemungkinan yang melebarkan cakrawala mereka.