Gilig Guru

Beranda » 2021 » September

Monthly Archives: September 2021

Ciri Kecanduan HP Berat

Yang dimaksud kecanduan berat disini adalah tidak hanya mempengaruhi gaya hidup, tapi bahkan merubah cara berpikir tentang hidup. Pada kecanduan tahap awal, orang dewasa sekalipun sering meremehkan ini, dimana dunianya sudah beralih dari nyata ke maya. Dia menarik diri dari interaksi sosial, seperti tidak lagi menyukai bermain di luar, atau berkunjung ke rumah teman, melainkan lebih memilih asyik bersama HP nya, meskipun sedang berada di luar atau di tengah-tengah teman. Dia (fisiknya) berada di tengah temannya tapi dia (perhatiannya) tidak hadir di sana.

Pada kecanduan berat, seorang tercandu HP sudah merubah nilai hidupnya mengikuti nilai yang disajikan di dunia maya. Mulai dari cara kerjanya menuntut dirinya ber-multitasking kendati sulit untuk menuntaskan capaiannya. Misalnya, di saat anak disuruh belajar menghafal Al-Qur’an, dia merasa waktunya terbuang sia-sia kalau “cuma” untuk hafalan. Maka dia akan mengerjakan sesuatu yang lain di balik layar (seperti mendownload film, menginstal game, dll), agar saat belajarnya selesai, keinginannya yang lain juga tercapai. Masalahnya bukan terletak pada multi-taskingnya. Melainkan pada hilangnya fokus, dia tidak lagi mengejar target hafalan sekuat tenaga karena harus berbagi konsentrasi. Malah yang lebih parah lagi adalah bila sebenarnya yang lebih diinginkannya adalah yang di balik layar, sementara menghafal hanyalah untuk menyenangkan orang tua atau guru.

Tanpa sadar cara kerja HP bisa mempengaruhi cara kerja kita, misalnya banjirnya informasi melalui internet membuat kita justru tidak bisa mencerna semua informasi itu secara efektif. Yang terjadi justru kita hanya menjadi short-spanned readers, pembaca yang mudah lelah konsentrasinya membaca tulisan panjang. Akhirnya hanya menjadi pembaca judul, mudah terseret oleh click-bait. Dalam jangka panjang orang yang tercandu HP sulit mengerjakan segala hal hingga tuntas. Dia lebih fokus kepada penampilan daripada manfaat. Lahirlah generasi pengejar konten viral. Mereka berdalih, “tapi kan menghasilkan uang banyak…”

Ketahuilah, uang bukan satu-satunya hal yang berharga di dunia ini.