Mampir di 小学 (Sekolah Dasar) di Jepang
Bareng-bareng teman se-KISC mengunjungi sebuah sekolah dasar di dekat Kobe University. Tempatnya indah, menanjak di gunung Rokko. Lingkungannya sunyi, seolah kami sedang piknik ke gunung saja.
Ketika sampai di gerbang sekolah, perwakilan anak-anak SD memegang nama kami kayak menyambut tamu di bandara. Yang membawa nama saya adalah dua orang dari kelas 4-3.
Setelah itu saya diajak sekelompok anak berkeliling, menunjukkan dari kelas ke kelas. Semangat antusiasme mereka membuat saya berlari mengikuti mereka yang berburu menjelaskan sekolahnya. Sayang tidak sempat main di halaman karena keburu masuk kelas kembali. ?Lihat fotonya Islami-san sedang bermain lompat tali bersama mereka, dia pikir mereka benar-benar temannya!) Di kelas saya dan seorang mahasiswa dari Korea dipersilakan mengenalkan negaranya.
Tentanglah Perzinahan
Mudahnya akses pornografi di dalam internet sangat membahayakan! Karena dengan mengetahuinya kita menjadi berkewajiban untuk merubahnya. Setiap ada kemunkaran -meski itu dilakukan orang kafir- maka saat itu pula diri kita diuji, apakah kita termasuk iman yang kuat, yang sedang, atau yang lemah.
Yahoo Answers
Masyarakat & Budaya > Agama & Kepercayaan
Aku punya hobi baru, bermain kuis-kuisan dengan banyak orang. Terutama tentang agama. Asyik juga, karena ada sistem penilaian yang memacu kita berlomba-lomba mencari penghargaan. Itulah awalnya. Satu sisi, di sini aku menemukan banyak hal, seperti pengalaman, cara pandang, teman baru, ilmu, dan sebagainya, tetapi di sisi lain aku kehilangan diriku sendiri.
Jadi…
[*] Disarankan bagi yang harus ke warnet saja.
[*] Tidak disarankan bagi yang memiliki sambungan internet dari rumah
Somad (Sastra 98)
Moga bagahia… halah… saking gembiranya sampai kelilu. Mudah-mudahan gembira… halah… emangnya ulang tahun, ya wes doaku menyertai kepergianmu sobat… halah!
Deni di Pulau Buru (Sastra 98)
Deni Adam Malik, “Oh…segarnya aroma minyak kayu putih begitu terasa”
Sudah lama tak jumpa, ketemu secara kecelakaan di facebook. Alhamdulillah, jalinan teman dipilin lagi.
Kenapa Orang Tidak memilih dalam Pemilu?
It’s optional… Dalam keyakinan saya, seseorang harus ikut bertanggung jawab dengan pilihannya itu. Kalau saya pilih A, maka bila A berbuat baik dengan jabatannya, saya insyaAllah dapat pahalanya. Kalau A berbuat jahat dengan jabatannya, maka saya pasti ditanyai Allah.
Masalahnya, dalam sistem demokrasi, dimana aturan yang buruk (bertentangan dengan Islam) sekalipun bisa diundangkan, maka orang terbaikpun akan mudah berbuat kesalahan karena dipaksa oleh sistem/hukum.Nah, ikut pemilu itu boleh. Cuma, saya sedang membangun pemilu dalam sistem yang sudah mengharamkan yang haram dan menghalalkan yang halal. Ada yang menyebutnya “Khilafah”. Itu istilah dikenalkan oleh HT, ada pula “Imamah”. Tapi tak ada salahnya seorang Muhammadiyah seperti saya juga ikut meyakininya. Karena konsepnya —bukan namanya— datang dari Rosul.
BILA YANG KITA PILIH ADALAH ORANG JUJUR?
Sekali lagi, yang menjadi masalah adalah sistem-nya. Pemilu di Indonesia adalah dalam tatanan demokrasi. Tahu definisinya, khan? ya, pemerintahan dari-oleh-untuk rakyat. Artinya, yang menentukan hukum adalah rakyat. Kiblatnya, dasar hukumnya, undang-undangnya ditentukan oleh rakyat. Kalau rakyat setuju, meski nanti bertentangan dengan Islam, maka tetap jadilah. Sebaliknya, kalau rakyat tidak suka, meski diperintah Al-Qur’an, maka tetap dilaranglah!
Padahal Al-Qur’an lebih tahu mana yang baik dan yang buruk di sisi Allah swt.Ini adalah hukum yang syirik, menyekutukan Allah. Begitu seorang menjadi anggota dewan, dia wajib patuh pada dasar hukum ini. Bisakah seorang Muslim yang taat, saat dia jadi anggota DPR tatkala presiden terpilih adalah wanita (mungkin banyak yang memang belum menerima ketentuan ini), ia tetap saja harus tunduk pada presiden wanita itu. Padahal Rasulullah saw tidak mengajarkan yang demikian.
Bagi saya, lebih utama tunduk pada Rosul daripada presiden. Sedangkan bagi setiap anggota dewan, mau tak mau ia akan tunduk pada aturan yang diciptakannya sendiri.Saya takut kalau mencoblos pilihan seorang Muslim yang baik, kemudian menyebabkan dia terjerumus pada lingkungan syirik. Kasihan dia.
Di sisi lain, garisbawah, saya membangun sistem Islami. Sebagai Muslim memang tidak boleh apatis. Maka dimulai dengan mendirikan sekolah saya membangun kesadaran global tentang Islam. Tidak ada perintah untuk mengikuti pemilu dari Rosul. Yang ada adalah untuk mengangkat seorang pemimpin. Saya sedang melakukannya, dengan cara yang lain. Mudah-mudahan diridhoi Allah. 5 tahunkah, 10 tahunkah, seumur hidupkah? Asalkan di jalan Allah, saya ridho.