Gilig Guru

Beranda » 2021 » Maret

Monthly Archives: Maret 2021

SEORANG JENDRAL FIRAUN YANG MUSLIM

Dalam surat Ghafir dikisahkan bahwa akhirnya dia angkat bicara. Keputusan Firaun untuk mengulangi pembantaian terhadap anak-anak tidak boleh dibiarkan. Terlebih lagi, modusnya adalah untuk memberi tekanan kepada orang tua yang beriman pada nabi Musa a.s.

Sang Jenderal mengingatkan bahwa dulu Nabi Yusuf a.s. telah diutus untuk bangsa mereka. Kini Musa, a.s. Apakah kerajaan Mesir sedang membuat alasan untuk ditimpakan adzab?

Menarik, bahwa Nabi Yusuf dikisahkan dalam surat ke 12 dan Nabi Musa surat ke 28. Surat Yusuf berisi kisah terbaik, sementara “suratnya” Nabi Musa berjudul Al-Qasas (Kisah). Nabi Yusuf memiliki banyak hubungan kisah yang unik dengan Nabi Musa. Beberapanya:
1. Nabi Musa dibuang ke sungai (air), Nabi Yusuf ke sumur (air).
2. Nabi Musa masuk istana sejak kecil, Nabi Yusuf nanti setelah dewasa.
3. Ibunya Nabi Musa diberi ilham agar menyelamatkan putranya dengan cara yang tidak masuk akal, Ayahnya Nabi Yusuf menyarankan putranya agar selamat melalui cara yang masuk akal. Namun akhirnya, caranya Allah yang berhasil.
Dst.

Menarik, karena sang Jenderal yang menjadi penghubung dua kisah ini ada di surat ke-40. Yakni 12+28.

Ternyata “kelancangan” sang Jenderal tidak menyebabkannya terancam nyawa karena dianggap menentang Firaun yang mengaku tuhan. Justru Sang Jenderal dilindungi Allah swt.

Moralnya adalah: Jihad yang paling afdhol adalah menyampaikan kebenaran di hadapan penguasa yang dzalim. Bahkan satu suara saja bisa membatalkan kerusakan besar, atas ijin Allah.

Berbicaralah wahai para pemegang kebenaran! Jangan biarkan kedzaliman melenggang.

SYARIAT INI TERLALU BERAT

“Aku ini hanya manusia biasa, bukan seorang Nabi. Aku tidak harus mengikuti syariat ini, Allah Maha Tahu bahwa aku ini lemah, aku butuh harta, aku butuh wanita, pasti Allah memaafkanku kalau aku sedikit melanggar, karena Allah Maha Pengampun.”

* Justru karena kamu lemah, Allah menciptakan syariat itu. Syariat itu adalah untukmu, bukan cuma untuk Nabi, tapi juga untuk seluruh manusia. Kamu bilang Allah Maha Tahu, tapi kamu menganggap syariat ini tidak cocok untuk manusia sepertimu karena kamu anggap kondisimu khusus? Kamu lebih tahu dari Allah? Kamu mau mengajari Allah tentang agama yang lebih cocok buatmu?

Katakanlah: “Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah tentang agamamu, padahal Allah mengetahui apa yang di langit dan apa yang di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu?” (QS Al Hujurat ayat 16)


Berdasar Penjelasan dari Ustadz Nouman Ali Khan (Surat Yusuf – part 23b)