Gilig Guru

Beranda » 2016 » Mei

Monthly Archives: Mei 2016

Apakah Mekkah Darul Kufur ataukah Islam?

“Apakah Makkah saat ini Daarul Kufur? Lalu apakah kita berhaji ke Daarul Kufur?”

Negeri Islam itu diukur dari pemimpinnya dan caranya memimpin

Begini, Rasulullah berada di Madinah. Madinah saat itu Daarul Islam. Makkah hingga tahun 8H (630 M) adalah Daarul Kufur (Daarul Harb). Tetapi pada Dzulqo’dah 6H itu Rasul bersama para sahabat berangkat ke Makkah untuk berhaji. Nabi berihram di Birr Ali Madinah, membawa hewan qurban dsb. Perjalanan haji Nabi ini gagal, karena kaum Quraisy menghentikan mereka di Hudaibiyah dekat Makkah, dan Nabi akhirnya menandatangani perjanjian Hudaibiyah.

Jadi: HAJI ITU TETAP KE BAITULLAH, SEKALIPUN STATUS BAITULLAH DI MAKKAH SEDANG DIKUASAI OLEH DAARUL KUFUR.

DAARUL ISLAM adalah status sebuah negeri (ada wilayah & rakyat) yang memenuhi 2 syarat: (1) seluruh hukum-hukum yang berlaku di dalamnya hanya digali dari sumber-sumber syariat Islam; (2) seluruh keamanan negeri itu berada semata-mata di tangan kaum muslimin.

Begitu satu atau kedua syarat itu tidak terpenuhi, maka negeri itu menjadi DAARUL KUFUR, sekalipun rakyat dan pemimpinnya tetap muslim. Kita bicara negerinya, bukan manusianya. Jadi tidak perlu sensi dan marah.

Nah, hijrah, adalah perpindahan seorang muslim dari daarul kufur ke daarul Islam. Maka ketika Fathul Makkah, sejak itu Makkah menjadi bagian dari Daarul Islam. Maka sejak saat itu, tidak ada lagi hijrah dari penduduk Makkah ke Madinah. Tetapi tentu saja masih ada hijrah dari luar Daarul Islam (misalnya dari wilayah yang masih dikuasai Rumawi) ke Daarul Islam.

Daarul Islam ini sendiri akhirnya runtuh (sejak kalah di PD-I, dan finalnya Khalifah terakhir diusir tanggal 3-Maret-1924), maka otomatis seluruh dunia Islam tidak lagi menjadi Daarul Islam, tetapi Daarul Kufur. Sekali lagi: meskipun kita semua, seluruh rakyatnya masih muslim. Tidak perlu sensi. Yang perlu adalah kita berjuang bersama-sama, agar hukum-hukum Islam tegak kembali di negeri-negeri muslim, dan seluruh keamanan negeri-negeri muslim itu di tangan umat Islam semata-mata, bukan di tangan PBB, bukan di tangan Amerika Serikat dan sekutunya, juga bukan di tangan para teroris yang justru menindas umat Islam sendiri.

Oleh Fahmi Amhar

(lebih…)