Gilig Guru

Beranda » 2010 » Maret

Monthly Archives: Maret 2010

Muhammadiyah dan NU satu pemikiran dalam menolak JIL

Kabar gembira datang dari Muktamar NU ke-32 di Makassar. Organisasi senior yang bahu-membahu bersama Muhammadiyah dalam melahirkan generasi pembangun bangsa ini sedang giat-giatnya membenahi diri untuk memantapkan dakwahnya, khususnya di Indonesia.

Di sela-sela muktamar tersebut disampaikanlah keresahan warga Nahdliyin terhadap adanya penyusupan oknum JIL dalam organisasi. NU harus membentengi diri dengan tidak menjadikan siapapun yang terkait JIL baik langsung maupun tidak langsung. Ini jelas akan menyisihkan tokoh JIL yang menjadi kandidat ketua umum.

(lebih…)

Penemuan Keseimbangan Kata dalam Al-Qur'an (disertai link isi buku lengkap versi online)

Abdurrazaq Nawfal, dalam Al-Ijaz Al-Adabiy li Al-Qur’an Al-Karim yang terdiri dari tiga jilid, mengemukakan sekian banyak contoh tentang keseimbangan di dalam Al-Qur’an, yang dapat kita simpulkan secara sangat singkat sebagai berikut.
(lebih…)

Jika darah berwarna merah, kenapa pembuluh darah biru?

Pembuluh Darah

Darah yang mengandung oksigen berwarna merah terang, yakni saat dipompa dari jantung, sedangkan yang sudah mengalami deoksigenisasi akan berwarna merah gelap. Darah yang terdeoksigenisasi ini akan diisi ulang dengan oksigen saat kembali ke paru-paru.

(lebih…)

Proyek Video Gilig Guru

Proyek Video Gilig Guru

Dakwah bisa dilakukan dengan cara yang kreatif, dan apabila dikemas menarik maka akan sangat mudah untuk mendapatkan perhatian masyarakat. Dengan demikian diharapkan lebih banyak orang yang akan menerimanya. Sebagaimana yang sudah dirintis oleh Baba Ali.

Ini membuat saya tertarik untuk membuat proyek video blog yang sama dengan pengantar bahasa Indonesia. Berikut adalah karya pertama saya yang menyoroti masalah rokok.

3 Maret 2010, Kato, Jepang.

Permasalahan merokok ini sebenarnya sudah dibahas luas dari berbagai aspek. Saya hanya mencoba memberi pendekatan baru untuk memberikan kesadaran akan dilarangnya rokok dalam banyak komunitas, terutama Islam. Video ini dibuat dalam waktu 3 minggu dan berdurasi pendek, kurang dari 5 menit. Mudah-mudahan proyek selanjutnya dapat lebih berkualitas. Anda tertarik membantu? atau bahkan membuatnya sendiri?

Bagaimana Cara Berbagi Link Lebih Indah

Seringkali kita ingin berbagi link, sebagaimana yang banyak dilakukan di Facebook atau Kompasiana atau di milis-milis. Cara yang paling mudah adalah dengan mengkopikan link (alamat situs) yang tertera di address bar bagian atas dari web browser kita (misalnya Firefox atau Internet Explorer) ke kotak komentar. Maka berikut ini salah satu contoh hasilnya:

http://www .youtube.com/watch?v=u2VmxRLJouM&translated=1

Link tersebut kemungkinan besar akan memenuhi ruang komentar apabila lebih panjang dari ini. Sehingga tampilannya dapat merusak keindahan dan tidak menarik untuk dibaca. Berbeda jika saya buat dari link yang sama namun dengan memanfaatkan kode tertentu. Maka hasilnya adalah:

klik disini untuk melihat video Gilig Guru 1: Merokok Hukumnya Haram!

Maka pengguna tidak akan melihat alamat linknya, melainkan hanyalah referensinya. Bagaimana caranya?

Ketikkan <a href=”http://www.youtube.com/watch?v=u2VmxRLJouM&translated=1“>klik disini untuk melihat video Gilig Guru 1: Merokok Hukumnya Haram!</a>

Apa yang anda ketikkan harus sesuai dengan format pengkodeannya. Yakni Ketikkan semua kode yang berwarna merah, dan ketikkan link yang berwarna biru, dan referensinya yang berwarna hijau.

Selamat mencoba!

Bagaimana Islam Memaknai Kebebasan?

Akhir-akhir ini “kebebasan” menjadi kalimat sakti yang senantiasa kita dengar, sekabur apapun maknanya. Istilah kebebasan dan kemerdekaan umumnya dipahami sebagai padanan kata freedom dan liberty. Artinya keadaan dimana seseorang bebas dari dan untuk berbuat atau melakukan sesuatu. Yang disebut pertama adalah kebebasan negatif, dimana segala bentuk pengaturan dan pembatasan berupa suruhan, larangan ataupun ajaran, dianggap berlawanan dengan kebebasan; manakala yang kedua (‘bebas untuk’) dinamakan kebebasan positif, dimana seseorang boleh menentukan sendiri apa yang ia kerjakan. Demikian menurut Isaiah Berlin dalam Two Concepts of Liberty (1958).

(lebih…)

My Internet Shows "The Connection is Untrusted", What Does It Mean?

Have you ever come across this warning when accessing internet even from your own house and to your own mail account? (lebih…)

3 Tips Menjawab Soal Pilihan Ganda UAN/UNAS

Dengan tips ini mudah-mudahan lebih mudah

Ujian Nasional masih menjadi beban stres bagi siswa kelas VI SD, IX SMP, dan XII SMA. Mau tak mau, semua yang duduk di bangku sekolah resmi harus melaluinya. Maka tidak ada cara lain selain menghadapinya. Berikut beberapa tips yang mudah-mudahan dapat membantu untuk memuluskan jalan menuju sukses.

Tips Sukses Ujian Nasional (UAN/UNAS) – Detik-detik terakhir…

Terlalu capek saat ujian akan mengacaukan segalanya

Besok lusa saya sudah ujian, sudah banyak yang memberi saya nasehat dalam menghadapi ujian. Sebenarnya apa saja yang harus saya lakukan?

Kalau kamu belum membaca Tips Lulus UAS/UAN, silakan klik di artikel ini. Tapi bagi yang menginginkan langkah-langkah praktisnya, mari kita simak lebih lanjut…

  1. Beristirahat lebih banyak dari frekuensi biasanya. Tentu tidak berarti tidur terus-menerus. Kurangi frekuensi belajar supaya ada masa otak untuk beristirahat dan menyimpan energinya pada saat yang benar-benar diperlukan. Yah… belajar sedikit sekedar untuk menyegarkan otak, Kamu tahu, sebagaimana pemain bola menjelang pertandingan. Ini bukan saatnya untuk membaca materi baru!
  2. Siapkan alat tulisnya: 2 pensil (tidak lebih, supaya tidak ribet), penghapus yang baru, rautan pensil kecil (yang sederhana, jangan yang menggunakan pemutar, supaya tidak heboh), nomor ujian, ballpoint pen, penggaris, jam tangan, dan… meski sepele, sapu tangan akan berguna di kala tanganmu basah. Masukkan semua dalam satu kotak pensil supaya praktis. Bila mungkin diperbolehkan, bawa pula kamus, kalkulator dan correction ink (tip-ex). Tapi masukkan saja itu ke dalam tasmu, dan baru diambil bila memang diperbolehkan.
  3. Rencanakan jadwal pagi harimu: Bangun subuh, sholat, berdzikir, berdoa, mengaji… (hmm, kalau dipikir, kenapa kita mendadak jadi lebih allim ya? tapi biarlah terlambat, daripada tidak sama sekali. Besok-besok diluruskan niatnya ya), mandi, sarapan, berangkat lebih awal, minta doa restu ayah-ibumu,  menunggu di sekolah lebih menenangkan daripada menunggu di rumah.
  4. Jangan bawa buku kecuali hasil rangkumanmu!
  5. Jangan berbuat curang. Allah tidak menyukai orang yang berbuat curang!

Bismillah…

Bila kertas sudah mulai dibagikan, mulai nyalakan count down timer di jam tanganmu, jiah… seperti Mission Impossible saja.

  1. Baca ringkas (skimming) semua soal ujianmu dalam 10 menit (alokasikan 10% dari keseluruhan waktu ujian), tandai soal-soal yang kelihatannya mudah. Di tengah-tengah nanti, bila ada soal yang menjawab soal lain, tandai nomornya dengan menghubungkan dua soal tersebut.
  2. Langsung menulis jawaban pada lembar jawaban komputer (LJK), dkhawatirkan kamu lupa untuk kembali ke soal tersebut bila ditunda. Bila takut salah, jangan terlalu menekan dalam menghitamkan, agar mudah dihapus. Beri tanda segitiga pada nomor yang kamu ragu menjawabannya. Kenapa segitiga? yah, buatlah sesuatu yang lain dari sekedar kebiasaan melingkari. Ini akan menarik perhatianmu nantinya.
  3. Prioritaskan pertanyaan yang: TERmudah, TERsingkat menjawabnya, TERbanyak nilainya.
  4. Tunda untuk menjawab yang: SULIT, RIBET, SEDIKIT NILAInya.
  5. Setelah semuanya selesai, EITs… jangan langsung dikumpulkan, jangan terpengaruh teman-temanmu yang sudah selesai lebih dulu. Periksa kembali soal-soal yang kamu beri tanda segi tiga. Ya, soal yang meragukan jawabannya. Pastikan jumlah lubang yang kamu hitamkan (jawabanmu) sama dengan jumlah soal.
  6. Semuanya terjawab? Kecuali yang benar-benar tidak tahu, carilah jawaban yang kalimatnya pernah kamu dengar atau baca. Namanya juga menebak, jangan diharapkan hasilnya baik. Tetapi bila jawaban salah dapat mengurangi nilai, tinggalkan saja.

Mudah-mudahan membantu!

Tips Lulus Ujian UAS/UAN – Mengejar Ketertinggalan

Tips Lulus Ujian Nasional

Sebenarnya tidak ada cara yang lebih ampuh untuk lulus ujian dibandingkan dengan belajar secara istiqomah (tekun dan teratur). Namun boleh jadi diantara kita ada yang terlambat untuk memulainya. Nasi belum jadi bubur, kita bisa mengejar ketertinggalan itu dengan meningkatkan usaha seperti berikut ini: