Gilig Guru

Beranda » Berita » Keceriaan yang Takkan Kau Lupa di SD

Keceriaan yang Takkan Kau Lupa di SD

Masukkan alamat email anda

Bergabung dengan 5.003 pelanggan lain

Blog Stats

  • 179.857 hits

Follow me on Twitter

Kali ini saya datang lagi ke ?? SD Yashiro sekitar 5 menit naik mobil bersama teman Laos diantar oleh istri Sensei-nya. Ya, selama ini aku menumpang ke kelas teman-temanku untuk bisa nyelonong ke program kunjungan sekolah mereka. Kami diberitahu bahwa di kelas 5 yang akan kami singgahi nanti, mereka akan belajar bahasa Jepang bertopikkan sejenis bunga yang pengembangbiakannya membutuhkan lebah tertentu.

Tur Sekolah
Sejenak, Sensei mengajak kami berkeliling sebelum kelas dimulai. Di sekolah ini, sepatu harus diganti sandal yang sudah disediakan oleh sekolah di genkan (dekat pintu masuk). Maka di ruang tengah ratusan sepatu siswa disimpan rapi dalam lemari. Ruang tengah ini merupakan muara ke pintu keluar menuju lapangan bermain. Ide menggunakan sandal di dalam gedung sekolah ini tidak saya mengerti betul manfaatnya.

Sementara saya menganggapnya untuk membuat semirip mungkin dengan kebiasaan di rumah di Jepang. Kalau ternyata memang begitu, boleh juga untuk mengadaptasikannya di Indonesia dengan lepas sepatu -kemudian nyeker- di sekolah. Hitung-hitung menjaga kebersihan.

Kami naik ke lantai 2 dan 3, menengok kondisi kelas per kelas. Di sepanjang lorong, keceriaan tidak pernah pudar. Dinding dan kaca semuanya berhias kreasi siswa. Sensei menjelaskan bahwa di bulan Oktober nanti akan ada lomba musikal yang diikuti oleh seluruh siswa. Sehingga kelas 1 hingga kelas 6 dicampurbaurkan untuk dibagi menjadi beberapa tim dengan komposisi sama. Tim ini merancang bendera tim (gambar kanan, teman saya sedang menunjuk salah satu bendera kelas), sorak yel-yel, dan drama musikal, bahkan sampai menjahit sendiri kostumnya. Saya sudah membayangkan saat event berlangsung, pasti para penjual es dan jajanan berkerubung di pagar sekolah memanfaatkan keramaian.

Kegiatan yang Integral
Sekolah ternyata memiliki sebuah kebun yang disitu murid diajari untuk ikut bercocok tanam, memanen hasilnya, memasak, dan menyajikannya untuk orang tua. Dalam pelajaran ini ilmu alam, bahasa, dan ilmu sosial diajarkan sebagai satu pendidikan life skill.

Wah, sayangnya kelas sudah akan dimulai… jalan-jalannya besok lagi ah!

 


Tinggalkan komentar

Jumlah Pengunjung

  • 179.857 orang

See me